Kamis, 30 Desember 2010

Happy New Year 2010

Hari ini adalah hari ke 364 dari 365 hari yang ada di tahun 2010...satu hari sebelum hari terakhir di penghujung tahun 2010. Ada begitu banyak hari yang sudah dilewati dengan penuh rasa. Ada senyum, tangis, keki, kesedihan, kesakitan, takjub, kekaguman, kekuatiran, sukacita. Yah...semua orang pasti mengalaminya. Bersyukur kita semua bisa melewati tahun 2010 dengan banyak pelajaran-pelajaran hidup di dalamnya.

Flashback to 2009.
Saya melewati beberapa minggu sebelum hari terakhir di tahun 2009 dengan penuh tanda tanya. Kata tanya yang muncul hanya satu dan terus menerus beredar di pikiran saya: Kenapa. Kenapa rasanya sakit. Kenapa susah menerima. Kenapa susah untuk memaafkan. Kenapa susah untuk tidak menoleh-menoleh ke belakang lagi. Kenapa susah untuk tidak membuka tutup luka. Kenapa susah untuk percaya. Kenapa susah untuk mengasihi kembali. Kenapa susah untuk berhenti meratap dan mulai berdoa. Kenapa kenapa dan kenapa.

Itulah saya di akhir tahun lalu, 2009.

Namun Tuhan memang baik. Dia baik dan selalu baik. Saya dikuatkan lagi melalui orang-orang di sekitar saya.  Saya pun bisa melewati akhir tahun dengan menyerahkan kepingan-kepingan hati yang sudah hancur ke tangan Pencipta saya. Di ibadah akhir tahun lalu, komitmen saya diperbaharui. Saya berhenti berusaha sendiri (sampai kapanpun saya ngga akan bisa nyembuhin diri sendiri). Belajar move on...dan letting go...

Sebenarnya masalah yang saya hadapi bukan sebuah masalah yang besar (kalo saya pikir-pikir lagi sekarang) dan juga bukan sebuah badai besar yang menerpa hidup saya. Bukan. Hanya saja saat itu saya masih sangat labil dan tidak siap menerima kerikil kecil (yang tajam) itu yang akhirnya mengakibatkan saya jatuh karenanya.

Saya bersyukur melalui masalah itu saya jadi dekat dengan seorang kakak staf pelayanan mahasiswa di kota saya. Dia yang setia mendukung dan mendoakan saat saya membutuhkan dukungan. Malam pergantian tahun pun saya habiskan bersama teman-teman persekutuan di Kuta. Dan pagi pertama di tahun 2010 saya awali dengan AWG dan berdoa di pantai matahari terbit.

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9)
Tidak terasa sebentar lagi, satu tahun lagi akan berlalu.















Catatan 30 Desember 2009
pantai matahari terbit, bersama seorang teman yang baik,
menunggu matahari pertama di tahun 2010...
terimakasih krn sudah ada dan tahan mendengar semua keluhan saya malam itu...



Orang Mengkudu dan Dikudu

Kali ini saya menyalin tulisan milik Grace Suryani, tulisan ini juga saya (pinjam) publikasikan di note Facebook saya. Tulisan ini mengingatkan saya bahwa semua yang saya lakukan dan terima adalah hanya karna anugerah. Kembali memurnikan motivasi saya yang mungkin sering keliru dalam melayani Dia.

Orang-orang Mengkudu dan Orang-orang Dikudu
by Grace Suryani

Guys, saya mo dongeng bentar yah... Once upon a time ... Di sebuah pulau antah berantah yang nun jauh di sana... Hiduplah sekumpulan orang. Mereka namanya orang-orang Mengkudu. Mereka itu orang-orang yang baik. Baik bener deh. Setiap pagi, mereka berdoa kepada Tuhan. Sepanjang hari, mereka berbuat baik. Akhir minggu, mereka pergi ke gereja. Pokoknya mereka orang-orang yang baaaaiiiikkkkk sekali !! Dan mereka nyadar, mereka bangga jadi orang yang baik. Duh saya jadi minder kalau dibandingin ama mereka... Yah memang kadang mereka berbuat dosa. Tapi dikit kok.
Di sebelah pulau orang Mengkudu, ada pulau lagi !! Itu Pulau didiami oleh orang-orang Dikudu. Nah orang-orang Dikudu ini agak beda sama orang-orang Mengkudu. Tiap pagi mereka juga berdoa. Tapi sepanjang hari, mereka ngga selalu berbuat baik. Lebih sering mereka berbuat ngga baik. Kadang mereka menolong orang, tapi kadang mereka juga jahat sama orang. Akhir minggu, mereka juga pergi ke gereja. Orang-orang Dikudu, sering banget ngerasa mereka itu bukan orang baik. Mereka sadar, mereka itu ngga seperti orang-orang Mengkudu yang baaaiikkkk sekali... sebaliknya mereka tuh ngerasa... mereka itu jahat bener. Mereka bukan orang baik. Mereka tahu itu.

Suatu hari, tiba2 ada tsunami yang besar bangeeeettt...... Kedua pulau itu tenggelam. Penduduknya mati semua. Coz walaupun orang-orang Mengkudu itu baik, tapi mereka bukan superman. Mereka kagak bisa terbang. So semuanya mati.
Mereka sama-sama menghadap Tuhan. Di pintu Surga, ketemu deh ama Malaikat.
Baik orang Mengkudu maupun orang Dikudu, semuanya mau masuk surga. Akhirnya malaikat buka pintu surga. Tapi yang dipersilahkan masuk cuman orang2 dari 1 pulau. Coba tebak..... Pulau yang manakah itu??
....
Jawabannya: Orang Dikudu yang masuk surga.

Orang-orang Mengkudu protes!! Tapi tetep yang masuk cuman orang-orang Dikudu.

Kenapa bisa begitu ?

Guys, jawabannya terletak pada nama mereka. Mengkudu itu singkatan dari Mengkuduskan. Sedangkan Dikudu singkatan dari Dikuduskan.
Orang-orang mengkudu, itu orang-orang yang mengkuduskan diri sendiri. Mereka pergi ke gereja untuk mengkuduskan diri mereka. Sate alias saat teduh untuk membenarkan diri mereka. Pelayanan untuk menyucikan diri mereka. Pokoknya mereka itu orang-orang yang baik. Dengan kebaikkan mereka itulah, mereka 'mengkuduskan' diri mereka sendiri.

Mereka pikir, mereka bisa masuk surga kalau mereka cukup baik. Mereka pikir, toh gue jarang bikin dosa. Kalo ditimbang pasti beratan perbuatan baik gue. Masalahnya mereka lupa satu hal. Di surga, dosa adalah dosa! Ngga ada dosa kecil dosa gede. Surga itu tempat yang kudus. No sin at all. Karena itu sekalipun mereka buaaaikkknya amit-amit, tapi karena mereka pernah berbuat dosa, mereka tidak bisa masuk. Usaha mengkuduskan diri mereka sendiri sia-sia.

Sebaliknya, orang-orang Dikudu, alias dikuduskan, adalah orang-orang jahat. Mereka tahu mereka jahat. Kadang mereka ngga pengen berbuat jahat, tapi mereka jatuh. Mereka tau, mereka sering berbuat dosa. Karena itulah, mereka juga tahu, mereka tidak mungkin bisa mengkuduskan diri mereka sendiri. Ketika Yesus menawarkan keselamatan, mereka mau menerima itu. Jadilah mereka orang-orang yang Dikudu alias Dikuduskan. Bukan oleh kebaikkan mereka, tapi oleh Darah Yesus.

Guys, dalam kehidupan kita sekarang. . . kita masuk orang yang mana ? Jangan salah !! Ada banyak orang yang sekalipun ngakunya anak Tuhan tapi sesungguhnya mereka orang-orang Mengkudu. Orang-orang yang mengkuduskan diri mereka sendiri.

Sejujurnya guys, sometimes, saya pun termasuk orang Mengkudu. Kalau habis bikin dosa, saya pikir pikir... wah kalau cuman minta ampun dan minta darah Yesus menyucikan saya, kok rasanya gampang banget ya? Kok rasanya kurang afdol ya? Rasanya ngga mungkin yah, kok rasanya kurang.... Makanya abis bikin dosa, saya nambah jam doa. Saya pelayanan ini itu. supaya apa ? Supaya saya bisa jadi bener. Saya berusaha mengkuduskan, membenarkan diri saya sendiri lewat itu semua. Singkatnya, kadang saya merasa darah Yesus, ngga cukup Berkuasa buat menyucikan saya. Darah Yesus KURANG BERKUASAi... masih harus ditambah yang laen. waduh... dosa saya gede bener dah...

Guys, percaya ngga sih, saya itu suka takut kalau mau nulis. Abis gimana yah. saya sendiri masih ngga bener kok !! Masih suka bikin dosa. Kadang-kadang males ke gereja. Kalau sate juga suka ngantuk. Kalau doa sering ketiduran ampe pagi. Males doa syafaat (saya mah bisa langsung tidur !!) Saya ini siapa ? Kok berani-beraninya nulis. Hidup aje masih ngga bener, kok berani-beraninya kasih tau orang lain. Kok berani-beraninya menggurui orang laen (mana yang saya 'gurui' itu banyak yang mahasiswa teologi, ada yang Mdiv lagi hehehe... saya ini siapa sih ?!). Sering loh saya mikir begitu.

Trus biasanya ada godaan yang bilang 'Ya udah, nulisnya nanti aja. Kalau idup saya udah bener. Kalau saya udah jadi orang Bener. Nanti saja..... Sekarang mah hidup masih kagak bener...'
Untungnya, saya langsung diomelin Tuhan kalau mikir begitu.
Lah kapan sih saya bisa 'cukup' bener, 'cukup kudus' , 'cukup layak' buat nulis ataupun buat ikut pelayanan yang laen ?! Oh saya nanti jadi bener2 BENER itu di surga. Jadi Tuhan, nanti saya pelayanan di surga ajee.... waduh... bisa langsung dijewer kalau ngomong gitu !! :p

Guys, kalau kita mikir kayak begitu, sampe mati pun kita ngga akan pernah cukup 'layak' buat melayani Tuhan. Buat bersaksi, Buat nulis. Kita ngga akan pernah cukup 'kudus'.

Banyak orang mikir, makin deket sama Tuhan itu makin kudus, jadi makin bener. Emank betul sih, tapi ada bagian yang kurang. Makin deket sama Tuhan, makin kita sadar kalau kita itu dosanya banyak. Makin kita ngerti kalau kita itu ngga layak. Justru makin sadar kalau kita itu orang berdosa, Bukannya makin ngerasa diri kita kudus .But, ketika kita sadar bahwa kita ini berdosa, kita juga merasakan kasih karunia Tuhan berlimpah atas kita. Setelah kita minta Tuhan mengkuduskan kita, baru kita jadi orang kudus. Orang benar.

Guys, kenapa kita bisa mikir, diri kita belon cukup layak buat melayani Tuhan ? Karena mungkin tanpa sadar, kita termasuk orang-orang Mengkudu.... sedih yah.. Banyak kali kita keliru.

Guys, Tuhan menginginkan orang-orang Dikudu. Orang-orang berdosa. Karena cuman orang berdosa yang ngerasa butuh Tuhan. : )) Yang butuh kasih karunia, yang mau nerima kasih karunia, itu orang-orang Dikudu. Orang-orang Mengkudu juga sebenernya butuh Tuhan, butuh kasih karunia, tapi mereka pikir mereka bisa mengandalkan diri mereka sendiri untuk membenarkan diri mereka. Orang-orang Dikudu, mereka sadar mereka itu berdosa, mereka itu butuh Tuhan, itu pun nampak dalam pelayanan mereka. Dalam hidup mereka. Mereka tidak pernah merasa mereka baik. Mereka berani ambil bagian dalam pelayanan, karena mereka tahu, bukan mereka yang akan membuat itu berhasil. Kuncinya, mereka tahu, mereka sudah dikuduskan. Bukan oleh perbuatan mereka, bukan oleh kesalehan mereka, tapi oleh darah Yesus.
Kata-kata fave orang-orang Dikudu,
"It's all because of grace"
Itu semua karena kasih karunia . . .
Jkt, 23 Juli 2003

Every Man


I'm the man with all I've ever wanted
All the toys and playing games
I am the one who pours your coffee
Corner booth each Saturday

I am your daughter's favorite teacher
I'm the leader of the band
I sit behind you in the bleachers
I am every man

I'm the coach of every winning team
And still a loser in my mind
I am the soldier in the airport
Facing giants one more time

I am the woman shamed and haunted
By the cry of unborn life
And every broken man
Nervous child, lonely wife

Is there hope for every man?
A solid place where we can stand
In this dry and weary land

Is there hope for every man?
Is there love that never dies?
Is there peace in troubled times?

Someone help me understand
Is there hope for every man?


It seems there's just so many roads to travel
It's hard to tell where they will lead
My life is scarred, my dreams unraveled
Now I am scared to take the lead

If I could find someone to follow
Who knows my pain and feels the way
The uncertainty of my tomorrow
The guilt and pain of yesterday


There is hope for every man
A solid place where we can stand
In this dry and weary land

There is hope for every man
There is love that never dies
There is peace in troubled times

Will we help them understand
JESUS is hope for every man


Every Man - Casting Crowns