Tulisan ini merupakan lanjutan dari cerita saya setelah mengikuti Seminar Suara Kebenaran...baca disini. Malam harinya sebelum tidur saya membuka plastik souvenir seminar yang berisi majalah, renungan bulanan, tiga keping CD khotbah, dan dua buah CD lagu. CD lagu tersebut seluruhnya berisi lagu-lagu yang dinyanyikan dan diciptakan sendiri oleh Pak Eras. Ada empat track lagu yang langsung saya suka. Salah satunya adalah lagu dalam track yang keenam, yang berjudul sama dengan postingan ini...
MUSAFIR
MUSAFIR
Adalah kisah sebuah perjalanan
ke negeri yang indah yang di janjikan,
lewati lembah gersangnya padang
oh, berat dan sukar lorong-lorongnya
Seorang musafir ditengah perjalanan
tertatih langkahnya, bersimbah peluh,
"masihkah jauh?" lirih bisiknya,
hati s'makin rindu sampai ke sana
Musafir itu kau dan aku
terpanggil dalam kemuliaan-Nya,
janji Tuhanku bawa ku kesana,
di belakang langit biru
(Lagu dalam video ini nada dan liriknya sama dengan yang saya dengar di CD, tapi dengan versi aransemen dan penyanyi yang berbeda. Saya tidak menemukan versi asli yang dinyanyikan Pak Eras di youtube.)
***
Pertama kali mendengarkan lagu ini, saya langsung membayangkan kisah Kristen klasik yang sangat terkenal itu, The Pilgrim's Progress karya John Bunyan. Selain itu, saya juga jadi teringat dengan salah satu lagu di bawah ini
Blessings - Laura Story
Blessings - Laura Story
We pray for blessings, we pray for peace
Comfort for family,
protection while we sleep We pray for healing, for prosperity
protection while we sleep We pray for healing, for prosperity
We pray for Your mighty hand
to ease our suffering
And all the while,
to ease our suffering
And all the while,
You hear each spoken need
Yet love us way too much to give us lesser things
Yet love us way too much to give us lesser things
'Cause what if your blessings come through rain drops
What if Your healing comes through tears
What if Your healing comes through tears
What if a thousand sleepless nights are
what it takes to know You're near
What if trials of this life
are Your mercies in disguise
When friends betray us
What if trials of this life
are Your mercies in disguise
When friends betray us
When darkness seems to win
We know that pain reminds this heart:
That this is not our home
It's not our home
***
***
"Musafir itu kau dan aku....terpanggil dalam kemuliaan-Nya."
***
...karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat.
Filipi 3:20
We know that pain reminds this heart:
That this is not our home
It's not our home
***
Musafir. Ya, kita sebenarnya cuma seorang musafir di dunia ini. Seorang
pengelana. Sebuah pesan yang sama yang mau diingatkan Tuhan kepada saya
melalui tiga karya di atas tadi. Tiga karya anak-anak Tuhan yang lahir
dari perjumpaan mereka dengan Tuhan. Saya tidak percaya kalau mereka
menulisnya hanya sekadar mencomot dari teori atau doktrin agama yang
mereka anut. Saya yakin karya-karya itu pasti lahir dari sebuah
perjalanan iman mereka bersama Tuhan Yesus, kerinduan mereka yang kelak
ingin berjumpa dengan Bapa, dan pasti diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Sehingga karya mereka mampu memberkati orang banyak, termasuk memberkati
saya yang belum tahu apa-apa tentang hidup ini.
Memang hidup ini adalah perjalanan.......yang sementara.
Dan nyatanya, dunia ini bukan tempat tinggal saya. Saya mencintai hidup saya yang sekarang ini. Tapi saya juga merindukan tanah air saya yang sesungguhnya, tempat kekal yang akan saya tuju kelak ketika saya pulang nanti.
Dan nyatanya, dunia ini bukan tempat tinggal saya. Saya mencintai hidup saya yang sekarang ini. Tapi saya juga merindukan tanah air saya yang sesungguhnya, tempat kekal yang akan saya tuju kelak ketika saya pulang nanti.
***
"Musafir itu kau dan aku....terpanggil dalam kemuliaan-Nya."
***
...karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat.
Filipi 3:20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar