Saya lagi bingung. Saya bingung tiap kali saya ikut seminar atau ibadah tertentu dan pemimpin pujiannya mengajak
jemaat bernyanyi lagu "suka-sukaMu, Tuhan". Waktu pertama kali denger lagu ini, saya langsung bertanya ke teman saya, "eh, reffnya kok begini ya?"
Suka-sukaMu Tuhan, Suka-sukaMu Tuhan
Suka-sukaMu Tuhan, Suka-sukaMu Tuhan
Pulang dari pertemuan tersebut, saya langsung nanya ke beberapa teman, apa mereka tahu lagu ini. Sebagian dari mereka bilang tahu, sebagian lagi bilang belum pernah dengar. Hmm...ya sudah. Tapi bagaimana ya. Saya nggak tau kenapa, tapi saya sangat tidak nyaman menyanyikan bagian reff lagu tersebut. Pikiran saya seperti ini... Seakrab-akrabnya dan sedekat-dekatnya saya sama orangtua,
saya ngga pernah berani buat ngomong "suka-sukamu, Pa!" walaupun cuma pas
ngobrol santai, apalagi kalau serius. Saya nggak berani bukan karena papa saya galak
(dikit sih...), tapi lebih karena saya respek
sama papa dan ngga sanggup ngomong seperti itu sama beliau. Lalu, bukankah lagu ini kalau kita nyanyi itu
ditujukannya buat Tuhan. Tuhan yang nyiptain ayah kita. Masa sih sama Tuhan kita berani bilang, "suka-sukaMU Tuhan"? (maaf...) tidak adakah kata yang lebih tepat untuk mengatakan bahwa, kita memang menyerahkan seluruh hidup kita hanya untuk Tuhan, pakailah sesuai kehendakMu Tuhan. Itu kan arti lirik tersebut?
Sungguhlah hidupku t'lah ditebus oleh darahMu yang Kudus,
sekarang hidup ku bukan milikku lagi
apapun yang Tuhan mau lakukan, apapun yang Tuhan mau inginkan,
asalkan Tuhan ku senang, semua kurelakan,
Nama-Nya dimuliakan...
Mungkin pikiran saya saja yang salah...tapi sampai sekarang saya masih belum bisa menyanyikan lagu ini sampai selesai. Seperti beberapa waktu yang lalu, ketika saya mengikuti sebuah seminar dan lagu ini dinyanyikan. Saya menyanyi, tapi ketika masuk bagian refrain, saya cuma bisa diam...tengok kiri kanan...lihat orang-orang semangat sekali. Namun sampai keempat kalinya lagu ini diulang, tiap masuk bagian reff, saya selalu diam (memang kadang saya ini suka ngeyel...). Lucunya, entah mungkin ngerasa saya diam, ibu-ibu di belakang tiba-tiba mencolek bahu saya lantas menegur, "kok diam aja mbak?" Saya kaget disapa tiba-tiba...dan cuma bisa nyengir senyum.
"ya..suka-suka tante ajalah ya.... suka-sukaku jugalah ngga ikut nyanyi :)"
Aduh tapi saya mana berani bicara begitu, jadi saya cuma berani ngomong dalam hati.
"ya..suka-suka tante ajalah ya.... suka-sukaku jugalah ngga ikut nyanyi :)"
Aduh tapi saya mana berani bicara begitu, jadi saya cuma berani ngomong dalam hati.
***
Mohon
maaf sebelumnya untuk pencipta lagu tersebut, atau denominasi apapun
yang sering menyanyikan lagu ini. Maaf kalau terkesan nyinyir. :( Tulisan ini tidak bermaksud menghakimi pihak
manapun. Tulisan ini hanya sebuah bentuk kebingungan seorang jemaat
awam akan makna dari lirik sebuah lagu rohani yang dinyanyikan dalam ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar