Senin, 30 September 2013
tata ibadah teruna
Postingan ini adalah lanjutan dari tulisan bulan lalu... Kali ini saya sengaja membagikan tata ibadah saat itu yang kami buat... Siapa tahu ada yang sedang mencari ide menyusun ibadah untuk remaja, khususnya bagi rekan-rekan layan teruna di daerah lain yang mungkin sedang/akan menyusun kegiatan yang sama.
Semoga berguna...
ibadah padang teruna, hari Minggu, 4 Agustus 2013
lokasi: di tepi danau Buyan
peserta: 230 orang
durasi Ibadah: 120 menit
durasi kelompok kecil: 90 menit
penatalayan: teruna lintas sektor
PERSIAPAN
Semoga berguna...
ibadah padang teruna, hari Minggu, 4 Agustus 2013
lokasi: di tepi danau Buyan
peserta: 230 orang
durasi Ibadah: 120 menit
durasi kelompok kecil: 90 menit
penatalayan: teruna lintas sektor
PERSIAPAN
- Operator
slide standby, Liturgos bersiap di dekat tim musik
- PIC ibadah
sudah berkoordinasi dengan pelayan Firman, pendoa syafaat, dan kolektan
- Song leader
mengajak jemaat berlatih beberapa buah lagu
ada tanya
ada tanya dalam gelisah di hati,
untuk apa aku ada bumi ini
bak uap sekejap bunga rumput pagi
yang akan layu di sore hari
malam kelam padang gersang dan tandusnya
cerita tragis kehidupan manusia
dan satu per satu mereka yang dicinta,
berpulang tak kembali lagi
Tuhan hantarlah langkahku sebelum usai hariku
Tuk memahami rencana-Mu di dalam taman hidupku
Tuhan celikkan batinku untuk mengerti hati-Mu
Agar kutunaikan semua yang Bapa ingini
(Pdt.Erastus Sabdono)
untuk apa aku ada bumi ini
bak uap sekejap bunga rumput pagi
yang akan layu di sore hari
malam kelam padang gersang dan tandusnya
cerita tragis kehidupan manusia
dan satu per satu mereka yang dicinta,
berpulang tak kembali lagi
Tuhan hantarlah langkahku sebelum usai hariku
Tuk memahami rencana-Mu di dalam taman hidupku
Tuhan celikkan batinku untuk mengerti hati-Mu
Agar kutunaikan semua yang Bapa ingini
(Pdt.Erastus Sabdono)
Minggu, 29 September 2013
101112 (part two)
Dan sebagai anak tertua, mau ndak mau saya yang menyapa para undangan..ceritanya jadi MC mendadak (harusnya sama Oom JR juga, tapi ternyata saya dikerjain..). Dengan terbata-bata, saya mencoba untuk memberikan sambutan sederhana. Itu pertama kalinya saya berbicara di depan keluarga besar dan kerabat dekat, mewakili Papa dan Mama. deg..deg..
rentang masa depan
kulewati masa lalu yang membiru dan membatu
kulupakan kehidupan yang berlalu
tak lagi mampu menghalangi langkahku
kupandang dengan tawa riang
dan aku berjalan penuh kepastian
kan kumasuki, ingin kutapaki
indah masa depan yang luas membentang
hari ini sampai nanti kulewati dengan pasti
waktu-waktu bersamaMu yang kutunggu
tak ragu aku mengharapkan diriMu
(Rentang Masa Depan - One Way Band)
kulupakan kehidupan yang berlalu
tak lagi mampu menghalangi langkahku
kupandang dengan tawa riang
dan aku berjalan penuh kepastian
kan kumasuki, ingin kutapaki
indah masa depan yang luas membentang
hari ini sampai nanti kulewati dengan pasti
waktu-waktu bersamaMu yang kutunggu
tak ragu aku mengharapkan diriMu
(Rentang Masa Depan - One Way Band)
Yesus berikan hidupNya
Darah-Mu tercurah, tebus dosaku
Kasih-Mu memulihkan, bebaskan dan slamatkanku,
mengubahkan hidupku
Tubuh-Mu diserahkan, terpecah bagiku
Bilur-Mu menyembuhkan, menyucikan
B'riku pengharapan jadikanku baru
Yesus berikan hidup-Nya bagi diriku, bagi kes'lamatanku
Bahkan taat sampai mati agarku hidup dalam kekekalan-Nya
Kau mengasihi, Kau memulihkan
Bapa, aku bersyukur
Utuslah aku, pakailah hidupku
Menjadi kasihMu, bagi dunia ini
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa.
(Surat Paulus kepada jemaat di Filipi, Filipi 2:5-11)
Kasih-Mu memulihkan, bebaskan dan slamatkanku,
mengubahkan hidupku
Tubuh-Mu diserahkan, terpecah bagiku
Bilur-Mu menyembuhkan, menyucikan
B'riku pengharapan jadikanku baru
Yesus berikan hidup-Nya bagi diriku, bagi kes'lamatanku
Bahkan taat sampai mati agarku hidup dalam kekekalan-Nya
Kau mengasihi, Kau memulihkan
Bapa, aku bersyukur
Utuslah aku, pakailah hidupku
Menjadi kasihMu, bagi dunia ini
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa.
(Surat Paulus kepada jemaat di Filipi, Filipi 2:5-11)
lebih indah dari Salomo
Siapakah di antara kamu yang karna rasa kuatirnya
dapat menambahkan satu hasta saja kepada jalan hidupnya
Ya...siapakah diantara kamu yang karna rasa kuatirnya
dapat menambahkan satu hasta saja kepada jalan hidupnya
Dan jika engkau tiada daya membuat hal paling kecil, mengapakah engkau kuatir
Mengapa kuatir perkara yang besar....mengapa kuatir perkara yang besar
Lihatlah burung gagak kecil, tiada menabur, tiada menuai
tidak juga mengumpulkan bekal di dalam lumbung untuk hari esok
tetapi dia tak kurang suatu apa, diberi makan Bapa mu yang di sorga
tetapi dia tak kurang suatu apapun, diberi makan Bapa mu yang Akbar
Pandanglah bunga bakung di lembah, tiada bertenun tiada memintal
bunga bakung yang putih dan bersih, tiada bertenun tiada memintal
tetapi dia ternyata lebih indah dari Salomo dalam kemegahannya
tetapi dia ternyata lebih indah pun dari Salomo Raja yang besar
Dan jika Tuhan Allah, mendandani rumput di ladang
dan memb’ri makan makhluk yang kecil, memberi makan ciptaanNya yang kecil
tidak kah Dia kan terlebih lagi memberi padamu s’gala yang perlu
memberi kebutuhanmu, wahai orang yang kurang percaya
Jangan kuatir, janganlah ragu karena Tuhan mu sayang padamu
Ya... karena Tuhan mu kasih kepadamu
(Jangan Kuatir - Drs. Bonar Gultom)
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
(Injil Matius 6 : 30-33)
dapat menambahkan satu hasta saja kepada jalan hidupnya
Ya...siapakah diantara kamu yang karna rasa kuatirnya
dapat menambahkan satu hasta saja kepada jalan hidupnya
Dan jika engkau tiada daya membuat hal paling kecil, mengapakah engkau kuatir
Mengapa kuatir perkara yang besar....mengapa kuatir perkara yang besar
Lihatlah burung gagak kecil, tiada menabur, tiada menuai
tidak juga mengumpulkan bekal di dalam lumbung untuk hari esok
tetapi dia tak kurang suatu apa, diberi makan Bapa mu yang di sorga
tetapi dia tak kurang suatu apapun, diberi makan Bapa mu yang Akbar
Pandanglah bunga bakung di lembah, tiada bertenun tiada memintal
bunga bakung yang putih dan bersih, tiada bertenun tiada memintal
tetapi dia ternyata lebih indah dari Salomo dalam kemegahannya
tetapi dia ternyata lebih indah pun dari Salomo Raja yang besar
Dan jika Tuhan Allah, mendandani rumput di ladang
dan memb’ri makan makhluk yang kecil, memberi makan ciptaanNya yang kecil
tidak kah Dia kan terlebih lagi memberi padamu s’gala yang perlu
memberi kebutuhanmu, wahai orang yang kurang percaya
Jangan kuatir, janganlah ragu karena Tuhan mu sayang padamu
Ya... karena Tuhan mu kasih kepadamu
(Jangan Kuatir - Drs. Bonar Gultom)
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
(Injil Matius 6 : 30-33)
Rabu, 25 September 2013
101112 (part one)
Saya baru sadar ternyata usia blog ini sudah tiga tahun. Tidak banyak yang saya tulis dalam rentang tiga tahun ini. Tidak seperti blog-blog lain yang berisi topik-topik menarik, isi blog saya hampir seluruhnya cuma berisi curhatan menye-menye dan refleksi pribadi. Aih, malu saia. Saya baru sadar juga, sepanjang 2012 ternyata saya tidak menulis apapun. Tidak ada postingan di tahun 2012. Ah ya....tahun lalu saya sempat lupa password blog ini. Plus rasa malas yang terus dipiara selama tahun itu.
Baiklah, waktu memang tidak bisa ditarik mundur. Tapi nggak ada salahnya sebagai pengisi kekosongan cerita di tahun lalu, gimana kalau saya tulis salah satu cerita yang terjadi di tahun lalu? Saya mau cerita bagaimana saya dan adik saya bekerja sama membuat acara untuk kedua orangtua kami.
Tahun lalu, tepatnya November 2012, adalah tahun ke-25 pernikahan kedua orangtua saya. Dalam rangka itu, orang tua saya ingin ngadain syukuran kecil-kecilan dengan keluarga dan teman-teman dekat mereka. Jadi, kurang lebih dua minggu lamanya, saya dan adik saya sibuk nyiapin acara. Sempat mumet mikirin konsep acaranya mau kayak apa. Lumayan bingung gimana cara gabungin ibadah dan acara ulang tahun pernikahan supaya tetap sederhana tapi tidak kaku, dan harus bisa meninggalkan kesan khusus bagi kedua orangtua kami.
Setelah dua hari
Awalnya, kami memilih tanggal sesuai dengan tanggal pernikahan sebenarnya. Namun karena ada dua dan tiga hal, acara harus diundur beberapa hari kemudian dan akhirnya dipilihlah hari Sabtu. Kami baru sadar setelah undangan jadi, eh kok hari Sabtu itu pas tanggal cantik ternyata...10-11-12.
Selasa, 24 September 2013
menjadi penolong
baca Kejadian 24:1-21
Kisah Ribka dipinang bagi Ishak
Berpacaran yang gagal akan berpotensi menjadikan rumah tangga gagal.
Itu sebabnya, prinsip firman Tuhan tentang berpacaran:
1. pacaran adalah masa persiapan menuju Pernikahan
2. telah cukup dalam tanggung jawab dan kedewasaan
3. memilih dalam prinsip
4. seiman
5. memakai prinsip akal sehat
betulkah itu yang Tuhan kehendaki.
Alkitab sangat memperhatikan 'pernikahan':
Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian --> perkawinan Adam dan Hawa.
Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu --> perkawinan Kristus dengan gereja.
Tuhan menganggap manusia itu penting dan mulia, oleh sebab itu IA nggak nyuruh malaikat, nggak hanya sekadar berfirman...sendiri yang turun tangan dalam mencipta manusia. bahkan Allah sendiri yang turun ke dunia buat nyelamatin manusia!!
prinsip anak-anak muda Kristen harusnya begini,
Dunia boleh aja bilang, love is blind. (makanya banyak orang yang jatuh, karena dia 'buta', gelap, nggak liat apa-apa, bahkan hidup dalam kegelapan/dosa)
Tapi cinta bagi orang percaya adalah hidup, dan harus masuk dengan akal sehat. harus masuk akal.
Wanita, engkau adalah penolong bagi suamimu kelak. Jika engkau seorang gadis muda, wanita single, isi masa lajangmu saat ini dengan hal-hal yang bisa memperlengkapimu untuk menjadi seorang penolong.
Latih dirimu supaya punya karakter seorang wanita yang saleh (Amsal 31, Titus 2).
Jadilah seorang wanita yang rela menolong, pekerja keras, dan menyatakan kasih.
***
Kisah Ribka dipinang bagi Ishak
Berpacaran yang gagal akan berpotensi menjadikan rumah tangga gagal.
Itu sebabnya, prinsip firman Tuhan tentang berpacaran:
1. pacaran adalah masa persiapan menuju Pernikahan
2. telah cukup dalam tanggung jawab dan kedewasaan
3. memilih dalam prinsip
4. seiman
5. memakai prinsip akal sehat
...Nantikanlah Tuhan, kuatkan hatimunantikanlah Allah, tunggu firman Tuhan bilang apa.
Percayalah padaNya, teguhkanlah hatimu
Nantikanlah Tuhan, akuilah Dia
Dalam s'gnap jalanmu rasakan kasihNya...
betulkah itu yang Tuhan kehendaki.
Alkitab sangat memperhatikan 'pernikahan':
Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian --> perkawinan Adam dan Hawa.
Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu --> perkawinan Kristus dengan gereja.
Tuhan menganggap manusia itu penting dan mulia, oleh sebab itu IA nggak nyuruh malaikat, nggak hanya sekadar berfirman...sendiri yang turun tangan dalam mencipta manusia. bahkan Allah sendiri yang turun ke dunia buat nyelamatin manusia!!
prinsip anak-anak muda Kristen harusnya begini,
"aku dan pasanganku harus seiman, kami harus sama-sama berTuhankan Kristus."Karena iman adalah dasar keputusan tertinggi dalam hidup, yang akan mempengaruhi keputusan-keputusan (kecil maupun besar, remeh maupun penting) dalam hidup ke depan.
Dunia boleh aja bilang, love is blind. (makanya banyak orang yang jatuh, karena dia 'buta', gelap, nggak liat apa-apa, bahkan hidup dalam kegelapan/dosa)
Tapi cinta bagi orang percaya adalah hidup, dan harus masuk dengan akal sehat. harus masuk akal.
Wanita, engkau adalah penolong bagi suamimu kelak. Jika engkau seorang gadis muda, wanita single, isi masa lajangmu saat ini dengan hal-hal yang bisa memperlengkapimu untuk menjadi seorang penolong.
Latih dirimu supaya punya karakter seorang wanita yang saleh (Amsal 31, Titus 2).
Jadilah seorang wanita yang rela menolong, pekerja keras, dan menyatakan kasih.
***
akan ku tunggu
kuperhatikan kau dari jauh.
kau jalani hidup tanpa jenuh.
mencari bahagia tanpa keluh.
kau jalani hidup tanpa jenuh.
mencari bahagia tanpa keluh.
...saat itu juga kau curi perhatianku.
kuperhatikan kau dari jauh.
kau jalani hidup tanpa jenuh.
semangatmu buat aku luluh
kuperhatikan kau dari jauh. rasa cinta ini terus bertumbuh.
Gerard nomor delapan
Satu jam yang lalu, saya melihat seorang bocah laki-laki berbaju bola warna merah dengan nomor punggung 8 Gerard, datang membeli jajan di warung sebelah. Lebih dari setengah jam rasanya anak itu duduk di teras warung. Mengobrol dengan pemilik warung, Pak Gosa.
Selama bertahun-tahun kami bertetangga, saya jarang sekali melihat Pak Gosa duduk sendiri di bangku itu. Hampir setiap hari, Bu Puspa, istrinya, selalu ada di sampingnya. Duduk berdua di bangku panjang yang sama. Melayani pembeli. Mengobrol hingga malam mereka menutup warung. Hingga tiga bulan lalu, Bu Puspa mendahului suaminya. Berpulang kepada Sang Pencipta.
Biasanya tiap siang seperti ini, ada saja orang yang datang berbelanja. Tumben, siang ini agak sepi. Hanya ada satu tamu di warung itu. Ya anak kecil berbaju merah tadi masih disana. Dia masih asik bercerita. Tangannya sesekali digerakkan membentuk sebuah benda. Sesekali ia menunjuk-nunjuk ke atas, mengangguk-angguk menirukan sesuatu. Semangat sekali. Lalu ia tergelak sendiri. Mungkin merasa lucu dengan ceritanya sendiri. Pak Gosa hanya manggut-manggut mendengar ceritanya. Entah mengerti atau tidak. :p Yang jelas, Pak Gosa belum menggeser tempat duduknya sedari tadi. Entah siapa yang menemani siapa sore ini. :)
Kenapa saya tertarik memperhatikan tingkah anak kecil itu?
Mungkin karena ketika anak itu baru datang dan memarkir sepeda birunya, saya seketika teringat pada Jeje. Anak kedua dari salah satu Oom kesayangan saya. Sejak Ibunya meninggal, Ayah mereka 'menitipkan' Jeje dan kakaknya untuk diasuh oleh Paktua dan Maktua angkat mereka, Papa dan Mama saya. Maka ketika saya duduk di bangku SMA, saya mempunyai tambahan dua orang adik lagi. Jeje dan Etta.
Gerard (sebut saja nama anak laki-laki di warung tadi Gerard, sesuai dengan baju bola yang dia pakai :p) sekilas sangat mirip dengan Jeje. Potongan rambutnya, badan gempalnya, tinggi badannya, cara tertawanya, sampai deretan atas gigi ompongnya (yang lebih tepat disebut deretan gusi).....semuanya sangat mirip. Sangat mirip dengan Jeje delapan tahun yang lalu.
Ya, delapan tahun yang lalu.
Karena cuma itu memori yang saya ingat tentang Jeje (dan kakaknya), sebelum mereka pindah keluar dari pulau ini.
Dan selama itu, saya belum pernah bertemu dengan mereka lagi.*****
Jeje...apa kabarmu, dek? Masih ingat sama kak Lia nggak?
Mungkin Jeje lupa, ngga apa-apa. Jeje waktu itu masih kecil banget, wajar kalau ngga ingat sama kak Lia. Tapi pasti Jeje ngga mungkin lupa sama Papa Mama, kan? Alm.Papa Yohanis dan Mama Indah. Juga Paktua dan Maktua Jeje, yang tanpa ada yang ngajarin tiba-tiba Jeje panggil Papa Mama juga.
Satu tahun belakangan ini, hampir tiap minggu kak Lia ketemu sama teman-teman Jeje dan kak Etta di gereja. Teman-teman sekolah minggu kalian dulu sekarang udah masuk Persekutuan Teruna, lho... Kak Lia sering banget mengkhayal kalau kalian masih ada disini, pasti kalian ikut IHMPT juga bareng Ando, Lui, dan teman-teman sebaya kalian lainnya disini. Trus kak Oline pasti akan ngajak kalian ikut persekutuan siswa, KTB, kamp siswa. Iya kakak tau khayalan barusan nggak mungkin terjadi dalam waktu dekat ini. :(
Selamat ulang tahun ya, adikku sayang. Kak Lia nggak akan pernah lupa tanggal ulang tahun Jeje, karena ulang tahun kita berdua kan cuma beda empat hari. Jeje pasti inget juga kan? Tapi kalau lupa ngga apa-apa, waktu itu Jeje memang masih kecil banget.
Hmm...kak Lia nggak tau Etta dan Jeje akan baca tulisan ini apa nggak. Tapi kalau kalian mungkin baca ini, kak Lia boleh ya pesan sesuatu buat kalian. Inget nggak dulu Papa sama Mama sering bilang sama kita berempat, kalau yang namanya saudara itu wajar kalau bertengkar. Tapi kalau bertengkar nggak boleh lama-lama. Harus ada salah satu yang ngalah dan ngajak baikan. Jangan sampe diem-dieman berhari-hari. Kalian sering bertengkar nggak disana? Inget pesan Papa sama Mama ya...bertengkarnya jangan lama-lama :)
Terus ketika kalian mungkin lagi sedih, lagi seneng, lagi kesel sama temen di sekolah, lagi kesel sama orang rumah, habis bertengkar berdua, atau lagi kangen sama Papa Mama, atau apapun yang Etta sama Jeje lagi rasain, bawa itu semua dalam doa ya. Ceritain semua yang kalian rasain sama Tuhan Yesus. Selalu jadikan Tuhan Yesus Sahabat kalian ya.
Jaga diri baik-baik disana, ya sayang...
Kalau Tuhan berkenan, suatu saat pasti kita bisa ngumpul lagi kayak dulu.
Selama bertahun-tahun kami bertetangga, saya jarang sekali melihat Pak Gosa duduk sendiri di bangku itu. Hampir setiap hari, Bu Puspa, istrinya, selalu ada di sampingnya. Duduk berdua di bangku panjang yang sama. Melayani pembeli. Mengobrol hingga malam mereka menutup warung. Hingga tiga bulan lalu, Bu Puspa mendahului suaminya. Berpulang kepada Sang Pencipta.
Biasanya tiap siang seperti ini, ada saja orang yang datang berbelanja. Tumben, siang ini agak sepi. Hanya ada satu tamu di warung itu. Ya anak kecil berbaju merah tadi masih disana. Dia masih asik bercerita. Tangannya sesekali digerakkan membentuk sebuah benda. Sesekali ia menunjuk-nunjuk ke atas, mengangguk-angguk menirukan sesuatu. Semangat sekali. Lalu ia tergelak sendiri. Mungkin merasa lucu dengan ceritanya sendiri. Pak Gosa hanya manggut-manggut mendengar ceritanya. Entah mengerti atau tidak. :p Yang jelas, Pak Gosa belum menggeser tempat duduknya sedari tadi. Entah siapa yang menemani siapa sore ini. :)
Kenapa saya tertarik memperhatikan tingkah anak kecil itu?
Mungkin karena ketika anak itu baru datang dan memarkir sepeda birunya, saya seketika teringat pada Jeje. Anak kedua dari salah satu Oom kesayangan saya. Sejak Ibunya meninggal, Ayah mereka 'menitipkan' Jeje dan kakaknya untuk diasuh oleh Paktua dan Maktua angkat mereka, Papa dan Mama saya. Maka ketika saya duduk di bangku SMA, saya mempunyai tambahan dua orang adik lagi. Jeje dan Etta.
Gerard (sebut saja nama anak laki-laki di warung tadi Gerard, sesuai dengan baju bola yang dia pakai :p) sekilas sangat mirip dengan Jeje. Potongan rambutnya, badan gempalnya, tinggi badannya, cara tertawanya, sampai deretan atas gigi ompongnya (yang lebih tepat disebut deretan gusi).....semuanya sangat mirip. Sangat mirip dengan Jeje delapan tahun yang lalu.

Karena cuma itu memori yang saya ingat tentang Jeje (dan kakaknya), sebelum mereka pindah keluar dari pulau ini.
Dan selama itu, saya belum pernah bertemu dengan mereka lagi.*****
Jeje...apa kabarmu, dek? Masih ingat sama kak Lia nggak?
Mungkin Jeje lupa, ngga apa-apa. Jeje waktu itu masih kecil banget, wajar kalau ngga ingat sama kak Lia. Tapi pasti Jeje ngga mungkin lupa sama Papa Mama, kan? Alm.Papa Yohanis dan Mama Indah. Juga Paktua dan Maktua Jeje, yang tanpa ada yang ngajarin tiba-tiba Jeje panggil Papa Mama juga.
Satu tahun belakangan ini, hampir tiap minggu kak Lia ketemu sama teman-teman Jeje dan kak Etta di gereja. Teman-teman sekolah minggu kalian dulu sekarang udah masuk Persekutuan Teruna, lho... Kak Lia sering banget mengkhayal kalau kalian masih ada disini, pasti kalian ikut IHMPT juga bareng Ando, Lui, dan teman-teman sebaya kalian lainnya disini. Trus kak Oline pasti akan ngajak kalian ikut persekutuan siswa, KTB, kamp siswa. Iya kakak tau khayalan barusan nggak mungkin terjadi dalam waktu dekat ini. :(
Selamat ulang tahun ya, adikku sayang. Kak Lia nggak akan pernah lupa tanggal ulang tahun Jeje, karena ulang tahun kita berdua kan cuma beda empat hari. Jeje pasti inget juga kan? Tapi kalau lupa ngga apa-apa, waktu itu Jeje memang masih kecil banget.
Hmm...kak Lia nggak tau Etta dan Jeje akan baca tulisan ini apa nggak. Tapi kalau kalian mungkin baca ini, kak Lia boleh ya pesan sesuatu buat kalian. Inget nggak dulu Papa sama Mama sering bilang sama kita berempat, kalau yang namanya saudara itu wajar kalau bertengkar. Tapi kalau bertengkar nggak boleh lama-lama. Harus ada salah satu yang ngalah dan ngajak baikan. Jangan sampe diem-dieman berhari-hari. Kalian sering bertengkar nggak disana? Inget pesan Papa sama Mama ya...bertengkarnya jangan lama-lama :)
Terus ketika kalian mungkin lagi sedih, lagi seneng, lagi kesel sama temen di sekolah, lagi kesel sama orang rumah, habis bertengkar berdua, atau lagi kangen sama Papa Mama, atau apapun yang Etta sama Jeje lagi rasain, bawa itu semua dalam doa ya. Ceritain semua yang kalian rasain sama Tuhan Yesus. Selalu jadikan Tuhan Yesus Sahabat kalian ya.
Jaga diri baik-baik disana, ya sayang...
Kalau Tuhan berkenan, suatu saat pasti kita bisa ngumpul lagi kayak dulu.
Rabu, 18 September 2013
September ke-25
Langganan:
Postingan (Atom)